Sabtu, 29 Januari 2011

Indonesia dan politik

Melihat apa yg terjadi pada negeri kita sungguh sangat lah miris. Mulai dari kasus century sampai dengan gayus. Nampak yang dilakukan oleh pemerintah tidaklah serius. Mulai dari penangkapan yang tebang pilih, dan penutup-nutupan kasus.

Nampak bahwa politisi di negeri ini hanya bermain-main dalam berpolitik. Tidak serius, dan penuh "pertimbangan". Maksud disini penuh pertimbangan adalah bagaimana mempertahankan posisinya agar aman. Seperti kita tahu untuk masuk ke jajaran pemerintah/DPR diperlukan uang yang tidak sedikit. Ini dibuktikan dengan banyaknya praktek bagi-bagi uang menjelang pilkada/pilpres. Dan bukti yang lebih konyol lagi adalah, banyaknya orang yang menjadi stress sesudah pilkada tersebut selesai. Kenapa stress? Tentu saja karena gagal maju ke Senayan. Padahal uang yg dikeluarkan sudah sangat banyak. Tidak heran sesudah pengumuman, mereka yang gagal dapat kita jumpai di layar televisi sedang dirawat di rumah sakit jiwa.

Hal-hal seperti ini tentunya adalah akar yang buruk. Karena untuk menjadi politisi ternyata diperlukan modal besar, dan beberapa harus mengembalikan uang yang telah dipinjamnya tersebut. Maka itu bergencar-gencarlah korupsi dilakukan. Karena posisi sebagai anggota dewan ternyata tidak diimani, sehingga menjalankannya pun setengah hati. Yang ada di pikiran hanya uang saja. Dan sudah menjadi tabiat manusia yaitu menjadi rakus dan tidak pernah puas.

Dengan akar seperti ini, sudah pasti buah-buah yang dihasilkan pun buruk. Lihatlah betapa sering surat kabar nasional kita menayangkan keburukan politisi kita. Mulai dari sikap arogan, korupsi , dan peraturan-peraturan yang membingungkan. Di beri "makanan" seperti ini, tidak heran lama kelamaan orang-orang di negeri ini menjadi muak dan jijik. Sehingga menimbulkan opini publik, bahwa politisi sudah pasti kotor. Dengan demikian akan membuat kepercayaan masyarakat menurun.

Andai para politisi ini mendengar, dan sadar. Bahwa sebenarnya menjadi wakil rakyat lebih merupakan kerja sosial. Bukan pekerjaan yang mencari laba sebanyak-banyaknya. Sayangnya , hanya sedikit yang sadar, dan banyak yang pura-pura tidak dengar.

Kamis, 16 Oktober 2008

Cari kerja yuk!

Hai sahabat muda. Pada jaman yang sulit seperti ini. Kita harus pintar2 mencari celah. Kita harus lebih gesit dari pada orang lain. Jika tidak , makan kesempatan kita akan di makan oleh orang lain. Nah seperti yang saya katakan diatas. Sebenernya enak loh punya penghasilan tambahan (walau g belum kerja). Selain merubah label kita dari tergantung ma ortu, kita juga dapet ngerasain, apa c capenya kerja. Selain itu , enak kok bisa dapet duit yang fresh bener2 dari kerja kita. G liat temen2 g da pada bisa hasilin duit ndiri. And g ga mau iri, g malah hargain usaha temen2 g yang gigih juga cari2 tambahan2. Mereka jadi punya duit lebih, kan enak thu buat jajan +_+. he2. So kenapa ga kamu2 juga pada cari penghasilan tambahan ??? Tentunya yang halal ya kerjanya ^^ ciayo

Rabu, 20 Agustus 2008

WAh emas kita cuma 1 x ini +_+

Olimpiade kali ini agaknya jadi tambah gawat buat kita bangsa indo. Kenapa? Karena perolehan emas kita makin lama makin dikit aja. Coba d bandingkan dengan 5-10 tahun yang lalu. Dimana kita pasti dapetin emas dari cabang olahraga bulu tangkis . Yang memang dimana sudah tradisi kita.
Menurut saya. penyebab dari kalahnya kita dari negara2 lain adalah, kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap atlet2nya. Saya rasa banyak kok orang-orang berbakat yang dapat dikembangkan potensinya. Cuma mereka berpikir juga, apa sih untungnya kita jadi atlet di Indonesia? Karena banyaknya atlet pensiunan yang di telantarkan negara. Banyak yang melihat bahwa negara ini tidak mempedulikan kehidupan atlet setelah "masa" nya selesai. Maka itu banyak anak muda yang memilih olahraga hanya sebagai sebuah sampingan . Tidak ditekuni secara serius. Memang tidak bisa bergantung sepenuhnya dari negara. Tapi , bukan berarti tidak diperhatikan sama sekali kan?